Google Tambah Fitur Chat AI Pada Pencarian

Google Akan Ubah Format Pencarian Tradisional, Siapkan Mesin Pencarian dengan Kecerdasan Buatan

Google terus memperbarui teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dalam layanan mereka. Setelah memperkenalkan chatbot AI bernama Bard dengan teknologi LaMDA, Google dilaporkan sedang bersiap untuk mengubah format tradisional "10 blue links" pada mesin pencariannya. Rencananya, Google akan memasukkan lebih banyak pengalaman manusia dan suara ke dalam mesin pencarian mereka.

Gizmochina melaporkan bahwa pada konferensi pengembang tahunan I/O yang akan datang, Google akan mengumumkan fitur-fitur baru, termasuk kode program AI percakapan yang disebut "Magi". Proyek ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan chatbot berbasis AI untuk pencarian yang lebih menarik dan personal. Dengan upaya ini, Google berharap dapat menyalip pesaingnya dalam perlombaan kecerdasan buatan.

Namun, kekhawatiran sebenarnya adalah apa yang akan terjadi pada situs web. Saat ini, ketika pengguna menelusuri di Google, mereka diberikan situs dan jawaban atas pertanyaan mereka. Sebagai imbalannya, situs tersebut akan mendapatkan klik dari pengguna dan menghasilkan pendapatan iklan. Google pun telah lama menjadi bagian penting dari sistem ini. Namun, apabila seluruh pencarian diarahkan melalui AI, hal ini bisa menjadi masalah serius bagi sistem, dan belum ada jawaban pasti mengenai dampak ini pada masa depan internet.

Google baru-baru ini merilis penggunaan chatbot AI, Bard, untuk pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sayangnya, kembaran ChatGPT ini baru bisa memahami bahasa Inggris. Selama dua bulan terakhir, Google memberi akses kepada mereka yang ingin mencoba Bard, namun dalam masa uji coba, pengguna harus mendaftar dan masuk ke antrean terlebih dahulu sebelum diberikan akses.

Eksekutif Google mengumumkan pada konferensi pengembang I/O 2023 bahwa perusahaan akan segera menghapus persyaratan daftar tunggu karena Bard akan diperluas ke 180 negara dan wilayah tambahan. Layanan ini tersedia dalam tiga bahasa, yaitu Inggris, Jepang, dan Korea. Google mengatakan bahwa saat ini mereka sedang bekerja untuk mendukung 40 bahasa di Bard. Selain itu, Bard juga akan dibangun di atas Model Bahasa Besar Google terbaru, PaLM 2, yang membuatnya lebih canggih dari versi sebelumnya. Pengguna dapat mengharapkan fitur dan fungsi baru yang akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.

Pengguna dapat lebih mudah memasukkan gambar ke Bard bersamaan dengan permintaan tertulis mereka, membawa kemampuan Google Lens ke Bard. Google Bard adalah saingan ChatGPT besutan OpenAI yang belakangan menjadi viral. Secara teoritis, pada akhirnya, perusahaan akan menambahkan Bard ke dalam pencarian Google sendiri, seperti yang dilakukan Microsoft pada Bing Chat.

Go up